Yahoo Web Search

Search results

  1. Ki Hadjar Dewantara. (Chris Lebeau, 1919). Ketika pemerintah Hindia Belanda berniat mengumpulkan sumbangan dari warga, termasuk pribumi, untuk perayaan kemerdekaan Belanda dari Prancis pada 1913, timbul reaksi kritis dari kalangan nasionalis, termasuk Soewardi. Dia kemudian menulis "Een voor Allen maar Ook Allen voor Een" atau "Satu untuk Semua ...

  2. Ki Hajar Dewantara. Raden Mas Soewardi Soerjaningrat (EYD: Suwardi Suryaningrat); from 1922 also known as Ki Hadjar Dewantara (EYD: Ki Hajar Dewantara), which is also written as Ki Hajar Dewantoro to reflect its Javanese pronunciation (2 May 1889 in Pakualaman – 26 April 1959 in Yogyakarta), was a leading Indonesian independence movement ...

  3. Jul 2, 2021 · 3. Ki Hajar Dewantara, Buku Bagian Ketiga: tentang Politik dan Kemasyarakatan. Buku ini berisi tulisan-tulisan mengenai politik antara tahun 1913-1922 yang membuat ramai dunia imperialis Belanda dan tulisan-tulisan mengenai wanita dan perjuangannya. 4. Ki Hajar Dewantara, Buku Bagian Keempat: tentang Riwayat dan Perjuangan Hidup Penulis

  4. May 31, 2024 · Ki Hajar Dewantara or better known by people turns out to have the real name Raden Mas Soewardi Soeryaningrat. He changed his name to Ki Hajar Dewantara when he was 40 years old. Ki Hajar was born on May 2, 1889 in Pakualaman and died in Yogyakarta, April 26, 1959 at the age of 69 years. Soewardi was born among Javanese nobility, his family ...

  5. Feb 17, 2016 · Ki Hajar Dewantara (also known as Raden Mas Soewardi Soerjaningrat), 1889-1959, was a writer, columnist, politician and advocator of Indonesian independence from the Dutch colonial power. However, he may be most remembered for his pioneering role in the development of education in the Indonesian colony. A native of Yogyakarta (Java), Dewantara founded the Taman Siswa school in 1922 in Yogyakarta.